Berencana melanjutkan pendidikan ke negara asing tetapi tetap belum tau negara paling baik untuk kuliah di luar negeri? Kamu membuat keputusan yang tepat! Studi di luar negeri menawarkan keuntungan, kesempatan, dan pengalaman yang nggak tersedia duanya.
Meski begitu, menentukan negara target sanggup menjadi keputusan yang berat. Hal ini dikarenakan banyak sekali faktor-faktor perlu yang mesti menjadi pertimbangan sebelum kamu membuat keputusan besar tersebut.
Beberapa pertimbangan selanjutnya termasuk biaya hidup rata-rata, biaya sekolah, sampai program belajar dpp-kkdb sulsel kondang di negara tujuan.
Masih bingung menentukan destinasi kuliah di luar negeri? Tenang aja! Kamu tinggal baca artikel ini untuk mengeksplorasi opsi-opsi menarik dan mendapatkan gagasan belajar di luar negeri.
Mengenal Sistem Pendidikan Overseas
Sebelum menentukan dan menentukan area kuliah di luar negeri. Ada baiknya kamu mengenal proses pendidikan di luar negeri jadi dari sekolah basic sampai perguruan tinggi.
1. Australia
Sekolah di Australia dibagi menjadi 2 golongan, yakni sekolah negeri dan swasta. Kebanyakan sekolah bertipe “Co-educational” (menerima pelajar pria dan wanita) dengan pengecualian sebagian sekolah menengah swasta. Secara umum, lamanya pendidikan basic dan menengah di Australia mirip dengan di Indonesia, yakni 12 tahun. Wajib belajar di Australia adalah sampai dengan kelas 10. Kelas 11 dan 12 disebut sebagai Senior Secondary. Setelah lulus dari kelas 12, pelajar bakal mendapatkan kualifikasi Senior Secondary Certificate of Education dari negara anggota masing-masing; yang dianggap untuk masuk ke Universitas di Australia maupun di luar negeri.
2. Singapura
Secara umum, lamanya pendidikan basic di Singapura mirip dengan di Indonesia yakni 6 tahun, terdiri dari program basic selama 4 tahun dan diikuti oleh program orientasi selama 2 tahun. Pada akhir tahun keenam, pelajar bakal ikuti ujian PSLE (Primary School Leaving Examination). Kurikulum yang diajarkan lebih memfokuskan terhadap pengajaran bhs Inggris, bhs ibu seperti China, Melayu atau Tamil, serta pelajaran matematika, ilmu alam, music, seni rupa dan kerajinan tangan, olah raga dan pendidikan sosial. Setelah lulus ujian PSLE, pelajar bakal meneruskan ke sekolah menengah dengan kurikulum ‘O’ level selama 4 tahun atau ‘N’ level selama 5 tahun, cocok dengan kapabilitas individu. Kurikulum ini mencakup bhs Inggris, bhs ibu, serta pelajaran matematika, science dan humanities. Pada tahun ketiga, pelajar sanggup menentukan untuk menyita kelas kesenian, science, ilmu tata niaga atau jurusan teknik. Ujian akhir yakni Singapore-Cambridge General Certificate of Education ‘Ordinary’ (CGE ‘O’ level) atau ‘Normal’ (CGE ‘N’ level). Melalui kurikulum ini, pelajar dilatih dan diajarkan cara berpikir kritis.
3. Malaysia
Di Malaysia, tersedia sebagian macam tipe sekolah, yakni Sekolah Menengah Kebangsaan yang memakai bhs Melayu sebagai pengantar, dan Sekolah Jenis Kebangsaan yang menggunakan bhs Inggris, Mandarin atau Tamil sebagai pengantar. Secara umum, lamanya pendidikan basic di Malaysia mirip dengan di Indonesia yakni 6 tahun. Pada akhir tahun keenam, palajar bakal ikuti UPSR (Ujian Penilaian Sekolah Rendah). Setelah lulus UPSR, pelajar meneruskan ke sekolah menengah yang boleh dibagi menjadi 2 tingkat. Tingkatan 1 sampai 3 disebut dengan Menengah Rendah atau form 1-3; tetapi tingkatan 4 sampai 5 disebut Menengah Atas atau form 4-5 dimana pelajar ditawarkan program tertentu seperti sains, sastra dan teknikal.
4. Selandia Baru
Sekolah di Selandia Baru dimulai dari umur 5 tahun, tahun akademik mereka adalah dari bulan Januari sampai dengan Desember. Secara umum, lamanya pendidikan basic dan menengah di Selandia Baru adalah 13 tahun. Primary School sampai dengan year 8, lalu Secondary School sampai year 13. Wajib belajar di Selandia Baru adalah sampai dengan year 10. Setelah year 10, pelajar boleh meneruskan ke Diploma untuk mendalami keahlian tertentu.
5. Inggris
Secara umum, lamanya pendidikan basic di Inggris mirip dengan di Indonesia yakni 6 tahun. Setelah lulus dari Sekolah Dasar (Primary Education), pelajar melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah (Secondary Education) yang durasinya selama 4 tahun. Setelah lulus dari pendidikan mesti 10 tahun ini, pelajar bakal terima sertifikat bernama GCSEs (General Certificate of Secondary Education). Pelajar umumnya menyita sekitar 10 mata pelajaran yang dinilai (tergantung dari mata pelajaran yang diambil) lewat kombinasi dari tugas dan ujian tertulis.
6. Amerika Serikat
Secara umum, lamanya pendidikan basic dan menengah di Amerika Serikat mirip dengan di Indonesia yakni 12 tahun. Pendidikan basic di Primary Schoolselama 5 tahun, lalu Secondary School selama 7 tahun. Setelah lulus dari kelas 12, pelajar bakal mendapatkan High School Diploma yang dianggap untuk masuk ke College dan Universitas di Amerika Serikat.
7. Swiss
Sistem sekolah mesti umumnya mencakup pendidikan basic dan pendidikan sekunder. Sebelum itu, anak-anak umumnya pergi ke taman kanak-kanak, tetapi tidak diperlukan. Murid dipisahkan tergantung terhadap apakah mereka berkata Prancis, Jerman atau Italia. Pada akhir sekloah basic (atau di awal sekolah menengah), siswa dipisahkan cocok dengan kapasitas mereka dan minat karir di sebagian bagian. Siswa yang bercita-cita untuk sebuah karir akademik masuk sekolah tinggi (bernama Gymnasium atau Kantonsschule) mesti siap untuk belajar lebih lanjut dan matura (biasanya diperoleh setelah 12 atau 13 tahun dari sekolah terhadap umur 18/19).
Siswa yang bermaksud untuk mengejar perdagangan atau pekerjaan melengkapi cuma 3 tahun tambahan sebelum memasuki pendidikan kejuruan yang diatur oleh hukum federal dan didasarkan terhadap kerjasama usaha swasta yang menawarkan pekerjaan-posisi pendidikan dan sekolah lazim yang menawarkan pelajaran sekolah mesti gratis kepada pendidik kerja. Ini “sistem ganda” yang disebut membelah pelatihan akademis dan kejuruan miliki lanjutan di dalam proses pendidikan tinggi.